Prasetyo Agung Ginanjar

4 days ago | hypeabis.id | Prasetyo Agung Ginanjar

23 April 2025   |   20:27 WIB Menjadi perhelatan ke-4 ,Art Jakarta Gardens kali ini memboyong 28 karya patung dari berbagai seniman masyhur dalam konsep sculpture garden. Karya-karya ini tersebar dan mengisi sejumlah sudut area taman cantik di tengah Kota Jakarta tersebut.

5 days ago | hypeabis.id | Prasetyo Agung Ginanjar

23 April 2025   |   20:15 WIB Gelaran bursa seni Art Jakarta Gardens 2025 kembali hadir di Hutan Kota by Plataran, Jakarta. Berlangsung 6 hari, Art Jakarta Gardens bakal menampilkan senarai karya seni patung dan instalasi di tengah nuansa hijaunya alam pada 22-27 April 2025. Bagi Genhype yang tertarik menikmati karya seni, pada hari kedua Art Jakarta Gardens, 2025 juga ada program yang pantang dilewatkan.

5 days ago | hypeabis.id | Prasetyo Agung Ginanjar

22 April 2025   |   22:30 WIB Mengusung konsep ruang terbuka, Art Jakarta Gardens 2025, bakal memamerkan lebih banyak karya patung dan seni instalasi. Lain dari itu, gelaran tersebut juga akan menghadirkan senarai karya termutakhir, khususnya karya patung dari sejumlah seniman di Tanah Air. Artistic Director Art Jakarta Gardens, Enin Supriyanto, mengatakan pada pameran kali ini pihaknya akan menghadirkan karya-karya seni terbaru.

6 days ago | hypeabis.id | Prasetyo Agung Ginanjar

22 April 2025   |   17:48 WIB Sejumlah galeri yang berpartisipasi di antaranya A+ Works of Art, Art Agenda, ArtSerpong Gallery, Artsphere Gallery, dan Vice & Virtue. Selain itu, bursa seni ini juga akan memamerkan karya patung dari seniman lintas generasi seperti Nyoman Nuarta, Arkiv Vilmansa, dan Dzikra. Selama pameran, pengunjung akan diajak menjelajahi kombinasi presentasi karya seni rupa dalam dan luar ruang dalam bentuk patung, instalasi, dan objek dua dimensi.

6 days ago | hypeabis.id | Prasetyo Agung Ginanjar

22 April 2025   |   12:30 WIB Pada abad ke-7 Masehi, lokasi ditemukannya puing kapal ini ditengarai merupakan jalur perdagangan yang sibuk, bahkan menjadi simpul perdagangan internasional. Premis ini diperkuat dengan uji penanggalan radiokarbon dari kayu tersebut yang berusia 656-687 M. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, kapal yang ditemukan di Situs Bongal ini, dibuat dengan teknik tambuktu terikat.