
Abdullah Rifai
Articles
-
4 days ago |
jatim.antaranews.com | Putu Indah Savitri |Abdullah Rifai
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan mengklarifikasi bahwa produk tekstil dan pakaian dari Indonesia yang diekspor ke Amerika Serikat saat ini tidak terkena tarif sebesar 47 persen, melainkan berada dalam kisaran 15–30 persen. “Kami luruskan, bukan 47 persen, melainkan (untuk tekstil) 15–30 persen,” ucap Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin.
-
1 week ago |
jatim.antaranews.com | Putu Indah Savitri |Abdullah Rifai
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjamin rencana untuk meningkatkan impor pangan dari Amerika Serikat, seperti gandum, tidak akan mengganggu program swasembada pangan. “Swasembada pangan sama sekali tidak terganggu dengan apa yang direncanakan dibeli dari Amerika Serikat,” ucapnya dalam konferensi pers bertajuk, “Perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia-Amerika Serikat”, dipantau secara daring dari Jakarta, Jumat.
-
1 week ago |
jatim.antaranews.com | Putu Indah Savitri |Abdullah Rifai
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan target negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS), agar Indonesia memperoleh tarif yang setara atau kompetitif apabila dibandingkan dengan negara-negara pesaing Indonesia.
-
1 week ago |
jatim.antaranews.com | Muhammad Ramdan |Abdullah Rifai
Jakarta (ANTARA) - Pembalap Gresini Racing Alex Marquez menunjukkan sikap sportif dengan meminta maaf kepada Fabio Di Giannantonio setelah sempat terlibat kontak di MotoGP Qatar yang berlangsung di Sirkuit Lusail, Senin dini hari WIB. Dia mengaku salah perhitungan dan menerima penalti long lap. Alex terlibat insiden dengan Diggia pada awal balapan yang membuatnya harus menjalani balapan dengan strategi comeback.
-
2 weeks ago |
jatim.antaranews.com | Putu Indah Savitri |Abdullah Rifai
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam meminta PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjelaskan soal mekanisme subsidi listrik setelah ramainya keluhan dari masyarakat soal lonjakan harga listrik. "Pemerintah dan PLN perlu menjelaskan secara terbuka terkait mekanisme program subsidi, syarat dan durasi berlakunya, karena ada berbagai ketidakkonsistenan informasi," ujar Mufti dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Rabu.
Try JournoFinder For Free
Search and contact over 1M+ journalist profiles, browse 100M+ articles, and unlock powerful PR tools.
Start Your 7-Day Free Trial →